Rabu, 06 Juli 2011

Sahabat Bisu Sumber Inspirasi Ku

Senin 27 juni 2011, aku coba memejamkan mata namun pikiran ku jauh memikirkan tugas-tugas UAS, mata ku melirik kearah jam dinding rupanya sudah jam 10 malam, aku berdiri dan melangkah mengambil teman kecil ku yang hitam dan hanya berukuran 10.5 inc. Mulai berfikir tentang topik catur hasil wawancara, aku mengernyitkan dahi mulai dari mana? aku merasa sulit memasuki ceritanya. Aku geser teman kecil ku itu dan ku raih teman bisu ku yang biasa kuletakan di samping batal, ku buka lembar pertama dari teman bisu ku itu dan disitu tertulis “ 8,9,10 september 2006 hari yang melelahkan” aku pun terkenang di masa itu.
Hari itu di mulailah LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) aku yang duduk di kelas dua SMA itu bertindak sebagai TPD (Tim Penegak Disiplin).
Hari pertama, 8 Septemer 2006
Lokasi di sekolah, aku berkeliling gedung bersama Ian rekan sesama TPD. Di lantai dua Ian cowok berbadan kekar dengan mata sipitnya ini berbisik mengajaku ke kamar mandi pria. Aku dengan polosnya meng iya kan ajakannya,” di sini kita pasti dapat mangsa, ucapnya sambil tersenyum dan mengangkat alisnya. Lima menit kemudian dari jendela kamar mandi munculah sosok seorang cowok, matanya melotot terliahat kaget dan gemetar ketakutan di pegangnya bungkusan hitam, aku pun merampas bungkusan itu, sementara Ian Memegangi tangan kanan anak itu.
“Kamu kan tau aturan acara ini dilarang membawa rokok?”
“ia maaf ka sefti!”
“Ya udah ikut kita ke ruang guru!”
Hari ke dua, 9 september 2006
Malam itu jam 10 di ruang kelas yang di sulap menjadi ruang tidur kursi-kursi di geser ke pojok tembok dan dirapatkan, aku pun mengambil posisi berdekatan dengan Lintang merebahkan badan di atas karpet, Lintang berbisik padaku,
Sef… rambut gw di warnain tau!
Masa si coba liat, aku menyingkap kerudungnya, oiyaya warnanya merah agak kecoklatan ya tang?
Engga sep, ini tuh coklat kekuning-kuningan dikit, udah yu sef tidur
Oke…!
“Hei bangun-bangun,” tepat jam 12 malam kakak kelas membangunkan aku, Lintang dan teman-teman yang lainnya.
Cuci muka trus kumpul di lapangan ya ,cepet!
Aku dan teman-teman seangkatan berkumpul di lapangan di ikuti kakak kelas, sedang adik kelas tidak di ikut sertakan.

Ka Rohma, kakak kelas itu berdiri di barisan paling depan,
“Hei kalian tau ga ternyata di sini ada yang KLEP-TO alias ngambil barang orang, ni si Firli temen angkatan kalian keilangan anduknya….”
“Udah deh ngaku aja siapa yang ngambil”, ujar Fauzi salah seorang senior ku.
Mataku yang setengah merem agak memperhatikan sedikit,
“Kamu Sefti, sebagai TPD masa bisa lengah gitu temennya ke colongan, malah santai banget.
Jangan-jangan kamu lagi yang ngambil anduk Firli?
Engga ka, mataku kini mulai terbuka penuh bahkan bola mata terasa ingin keluar,
ya udah jangan diem di sini sana cari, Firli bantu Sefti geledah tas-tas temen kalian.
Aku berlari kencang dengan langkah-langkah lebar karna saat itu kebetulan aku sedang pakai celana trening.
Aku mulai membuka tumpukan-tumpukan tas di ruang tidur ku tadi, tas pertama yang digeledah kebetulan miliknya Lintang namun ga ada anduk good morning putih milik Firli, tas kedua resleting demi resleting tas ku buka namun tidak terlihat juga barang yang di cari, sampai akhirnya semua tas selesai ku periksa sampai tersisa satu tas dan itu tas miliku, aku sedikit memiringkan kepala sambil sesekali memejamkan mata dan entah mengapa jantung ku berdegup begitu kencang, perlahan ku buka bagian depan resleting tas ku dan ternyata benda itu tidak ada, ku bernafas lega, tapi masih ada satu resleting utama dari tas itu yang belum ku buka, Firli menghampiriku.
Cepet Sef,buka!
Sreeeeeeeeeeeeet…… mulutku terbuka lebar nafas ku terasa sasak sulit rasanya bernafas,
Loh ko…. Tatapan ku focus mengarah ke benda asing berwarna putih itu, sambil memengannya.
Jadi elu Sef….sambil menaikan alisnya.
Kami pun kembali ke lapangan …. Sambil tangan ku memegang handuk good morning itu,
Ka ternyata Sefti kleptonya….. dengan nafas terengah-engah.
Mulai lah di sini aku terasa di hujam timpukan batu kecil dari orang banyak,
Mereka semua memandangku sinis senior dan teman-teman ku terlihat kesal.
Lihat ni ulah teman kalian, TPD klepto, gara-gara dia kita kebagun tengah malem gini.
Beeeeeeeek…. Serasa tendangan pinalti mengarah tepat di dadaku, dan akupun terseret kedalam gawang…. Dalam dan sakit rasanya.

“Senior lain terdengar berkata, ga punya anduk kali dia ka!
Aku hanya menundukan wajah sambil berharap ada yang membelaku dan mata ku melirik kearah Lintang, orang yang terakhir kali menemaniku sebelum terlelap tidur tadi, tapi ternyata matanya fokus menatap ke depan kearah senior ku, melihat tingkah Lintang aku berfikir rasanya ada yang janggal disini, aku tidak merasa mengambil handuk itu dan mengapa Lintang enggan menoleh ke arah ku.
Tiba-tiba aku yang awalnya resah dengan badan terasa berkeringat dingin kini tersenyum tipis, jangan–jangan gw di kerjain.
“Ngampain kamu senyum senyum, bukannya ngerasa bersalah.”
Renungin dong masih ada ga yang mau temenan sama klepto kaya kamu.
Hei kamu Dika, mw temnan sam klepto, sambil jari telunju Ka Rohma menunjuk kearah ku.
Ya klo tau di kya gitu si saya ga mau ka!
Ya udah Sefti sekarang kamu minta maaf sama Firli, sambil Ka Rohma menghampiriku yang berdiri di pinggir lapangan.
Ga mw ka, saya ga salah, bukan saya yang ngambil…
Oh… jadi kamu nuduh temen kamu yang masukin anduk ke tas kamu, temen-temen kalian di tuduh tuh!
Terdengar senior lainnya berkata, yaelah ka mana ada si maling mw ngaku penuh dong penjara.
Merasa terhakimi, raut muka ku mulai sendu menundukan kepala dengan bibir terasa kering dan berwarna keputihan, mataku terasa sembab air mata itu menetes mengalir memasahi pipiku.
Dan akhirnya aku mengucap kata yang terpaksa harus ku ucap.
Dengan nada aga begetar “Fir maafin gw ya!”
Hahaha..hahaha… hahaha…. Ka Rohma, ka Fauzi, Lintang serta semua yang ada di lapangan serentak tertawa.
Dan Firli yang berdiri di sebelah ku , memeluk erat tubuh ku, sambil berbisik di telingaku slamat ya…
Dan semua teman-teman yang ada di lapangan bertepuk tangan, sambil bersenandung “selamat… ulang tahun!”
Aku menhelang nafas lega dan aku baru sada ini semua hanya sebuah skenario, tapi air mata ku bukanya reda malah semakin deras, namun tangisan ini serasa begitu begitu sejuk … tidak seperti tadi.
Ka Rohmah tersenyum memeluk dan berbisi maafin kata-kata kakak yang kasar tadi ya, jangan marah ya Sef.
Semua teman–teman yang semula duduk di lapangan satu persatu berdiri menghampiri aku, mengulurkan tangan dan mengucap selamat untuk ku.
Karena mataku yang sembab aku tidak sampat memperhatiak siapa-siapa saja yg menjabat tangan ku, begitu banyak suara yang mengucap ”selamat ulang tahun”, happy brith day Sefti” meski begitu aku kenal suara siapa saja itu, tapi masih ada yang kurang, suara itu… suara yang sudah lama aku tunggu-tunggu sama sekali tidak terdengar suara dari cowok yang ku taksir dan ternyata memang dia tidak ada di lapanagan ini, acara selesai aku dan semuanya kembali keruang tidur.
Pagi sebelum berangkat Ke Sukabumi, anak cowok-cowok yang semalam tidak ikut ngerjain sekarang menghampiri aku, Ian, Toyib, Reka, Muchtar, Dogon, menjabat tangan ku dan memberi selaman tapi kemana Ical pria yang semalam ku harapkan terdengar suaranya. Rupanya pagi inipun dia tidak nampak menghampiriku.
Jam 9.30 kami semua, senior junior berkumpul di gerbang sekolah, mataku terbelala dengan mulut terbuka lebar.
“Loh ko kita naik mobil begini gede bener, ga ada jendelanya, kursinya panjang keras terbuat dari besi dan hanya terbagi dua sisi kanan dan kiri, oh ya tuhan jadi ini mobil yang biasa di pakai oleh tentara.
Mulai atur posisi cewek-cewek duluan masuk dan duduk, sisanya anak cowok lesehan di bawah kursi dan sebagian lagi duduk di atas kursi,
Ampun-ampun deh rasanya kaya korban pengungsian. Dempet-dempetan, dan aku duduk di dekat Oncom nama aslinya Andrian entah dari mana asal muasal di pangil Oncom julukan lain pria ini adalah “tompi” ( tompel di pipi ) sebenernya bukan tompel si cuma tahi lalat yang menonjol dan agak besar dia ini cowok gebetan Lintang,
Karena cape berada di dalam mobil ga terasa kepala gw senderan di pahanya Oncom, tersadar reflek aku tersentak mengangkat kepala.
Terus Oncom bilang udah sep tidur lagi aja, sambil dorong kepala gw ke pahanya lagi (tumben ni orang ga cerewet, gumam ku dalam hati)
“lumayan empuk juga paha loe com! Ku tertawa meledek”
Lintang menatap ku dan sontak menekuk wajahnya, beberapa saat kemudian ku lihat kini gantian dia yang malah bersender dengan pria gebetan ku Ical, sambil senyum-senyum samil sesekali menaikan alisnya. senyum nya itu seakan mengiaratkan skor kita sama 1-1.
3 jam kemudian sampailah kita di tujuan, namun tidak bisa langsung bersantai, kita di tuntun untuk membuat tenda sendiri.
Walah-walah lagi asik bikin tenda mata ku secara tidak sengaja melengos kearah warung kecil, sinyal berbunyi…. Hem rupanya di situ ada Ical lagi minjemin jaketnya sama ka Nita senior cewek. Modus ni (gumam ku dalam hati).

Hari ke tiga LDKS,10 september 2006
Saatnya outbound, rasanya lelah sekali. Turun…. naik… turun… baru sampe curuk,
Naik… turun …naik baru sampelah ke tenda (dalam hati bergumam, bisa kurus gw gini tipa hari aja)
Selesai sudah ku buka lemaran awal dari teman bisu ku ini, dan sekarang berlanjut ke lemaran paling akhir, disini ku tulis 27 juni 2011,
Aku dan Lintang kuliah di Universitas yang sama jurusan Ilmu Komunikasi dan aku pun kini tepat 4 tahun berpacaran dengan Ical. Tapi sayangnya lintang tidak berpacaran dengan Oncom.
Sahabat bisu ku … buku harian ku menjadi inspirasiku,
Senin, 27 juni 2011
Lima tahun telah berlalu, Akupun akhirnya mewawancarai lintang sosok yang ikut terjun dalam kisah ini, apakah dia masing mengingatnya?
Lintang tersenyum lebar sambil sesekali mata mengarah kelangit-langit atap lab. Komunikasi “haha gw inget sep waktu itu gw jadi seksi konsumsi,“ bĂȘte ga dapat konsumsi palingan dapet makanan sisa, menunya telor mulu!
Hal yang paling berkesan buat gw saat mobil tronton kita ga kuat nanjak…. Ngeri gw Sef!
Selasa, 28 juni 2011
Sore itu sepulang kuliah Ical Menjemput ku, kami mampir ke HEMA Resto Bekasi Square sebuah Restoran ala Belanda, sesampainya di sana waiter wanita tersenyum kearah kami, Selly namanya
Eh Osa…( panggilan ICal di resto) ! Duduk sini, sefti mw pesen apa?
Sirloin Steak aja ya sef…, apa mw shoarma, chicken cordon blue?
Mata selly melirik kearah Ical… sambil tersenyum… Tanya dong Sa Sefti mw apa?
Begitulah selly kalau sudah ngomong rame sendiri, kadang aku bingung begitu aktifnya orang ini, padahal aku baru dua kali bertemu dia. tapi ical sudah mengenalnya setahun yang lalu, karna ayah ical juga bekerja di restoran ini.
“Aku pesen Belgian fries sama banan split aja, Sel !
“Gw soarma,sama cappuccino,
Oke, udah itu aja? Selly berjalan kea rah dapur.
Aku membuka Netbook sambil menunggu Pesanan datang aku mencerita kan kepada ICal tentang Masa LDKS dulu. Dia sangat antusias mendengarkan sambil sesekali dia tertawa….
“ Oh aku baru tau jadi dulu kamu di kerjain gitu waktu ulang tahun,parah juga ya!
“emang kamu kemana waktu malam itu”? (Tanya ku)
“ Aku tidur, jadi ga ikut kumpul di lapangan.
“hem dompet aku masih ada ga ya?(sambil tangan nya merabah-rabah saku celan)
aku langsung menengok ke kolong meja, munkin terjatuh
“ga da di bawah sini,kepala ku yang tadi merunduk kini naik kembali, melirik kearah ical.
“huff ada”! Sambil menghela nafas
Ical tersenyum dan melirik lagi kearah ku,
Aku mulai tahu maksud dia memeriksa dompetnya, bibirku agak turun lima senti haha becanda Sef…
Akupun melebarkan senyuman merubah gaya membleh tadi. Kini ical memegang dahinya dengan sorot mamenatap ke langit langit restoran,
“Pengalaman menarik waktu LDKS buat aku itu ngasih makan anak–anak pke cacing yang terbuat dari spagetty, Survai ke curuk, aku sebagai seksi akomodasi “ rasa-rasanya nya ga bersua sama kamu deh, apa aku nya yang ga engeh ada kamu”?
Mendengar kata-kata itu tatapan ku menjadi kosong (bergumam dalam hati” hem sebegitu cueknya dia dulu)
Seolah tau apa yang ada di pikiran ku, Ical tersenyum sambil tangannya melambai-lambai tepat di depan mata ku.
“hus, lupain yang jeleknya ambil hikmanya aja”.
Aku mengagguk, ya !
Kami pun melanjutkan perbincangan, aku tertawa mendengar beberapa cerita lucu dari nya.
Dan akhirnya makanan tiba, Selly yang mengenakan seragam hitam dengan perawakan yang cukup berisi datang membawakan pesanan kami tadi.

Sefti Dwi Mirantika
41182037080005
Semester 6
rara_ipa3@yahoo.co.id

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More