Rabu, 06 Juli 2011

Anak Yang Mencari Kebahagiaan

Mata Kuliah : Jurnalistik Sastra
Nama : Nur’aidah
NPM : 41182037080011

TUGAS TOR
Anak Yang Mencari Kebahagiaan

Topik :
Perjuangan seorang anak yang broken home yang ingin mendapatkan kebahagiaan sampai ia sendiri terjerumus kedalam permasalahan yang sangat rumit.
Ringkasan Cerita :
Dia adalah adik kelas SMA ku dulu, dia pintar, semangat, dan pantang menyerah dalam melaksanakan sekolahnya padahal dia merupakan termasuk kedalam keluarga yang broken heart, orang tuanya bercerai saat ia menginjak kelas 3 SMA, dan disaat itulah dia dan keluarganya mengalami banyak sekali permasalahan sampai akhirnya ayahnya sendiri masuk penjara dikarenakan berebut tanah hak milik dengan mertuanya sendiri, dan dalam keadaan tersebut ia mencari seseorang yang benar-benar bisa mengerti keadaannya dan bisa memberikan kasih sanyang yang ia butuhkan, tetapi setelah ia menemukan seorang kekasih dan menjalin hubungan dengan cukup lama ternyata ia malah hamil diluar nikah. Dalam keadaan tersebut ia bingung harus berbuat apa, dengan sangat menyesali keadaannya itu, ia memberitahukan ibu dan keluarga. Akhirnya ia menikah dengan kekasihnya, tetapi disaat menjelang pernikahan ayahnya tidak mau untuk menanda tangani surat perwalian atas pernikahan tersebut, ia takut kalau pernikahannya itu dilaksanakan di penjara daerah Bogor karena itu juga akan mengeluarkan lebih banyak uang lagi. Dan dengan persetujuan keluarga akhirnya ia tidak jadi menikah di penjara. Tetapi ia juga masih bingung apakah pernikahannya itu akan bahagia?.


Tokoh yang akan diwawancarai :
- Dia ( Tokoh utama , seseorang yang ingin mencari kebahagian )
- Ibu Mina ( Ibunya adalah sosok wanita yang pekrja keras tetapi setelah perceraiannya itu, ia menjadi sosok yang sangat egois dan tidak mementingkan anak-anaknya lagi. Dalam pikirannya anak-anak itu cukup hanya dikasih uang jajan yang cukup saja mereka bahagia )
- Yana ( Ayahnya adalah sosok yang tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan keluarganya itu, ia menelantarkan keluarganya demi seorang gadis yang sekarang telah menjadi istrinya itu )
- Dila ( Adiknyanya, ia juga meraskan hal yang sama dengan Dede tetapi posisinya sekarang ia masih kelas 3 SD yang harus dipaksa belajar dewasa dengan keadaannya seperti ini)
- Teman- temannya ( menanyakan tentang bagaimana kesehariannya , teman –teman ini terdiri dari Teman SMP, SMA, dan tetangganya )
- Keluarganya( Menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang sikapnya dan kegiatannya bersama keluarganya )
Plot :
Plot yang akan digunakan adalah alur maju dan mundur dimana akan diceritakan kehidupan Dia mulai SMP, SMA hingga kini ia telah menikah.
Pesan yang bisa diambil dari cerita ini adalah sangatlah beruntung ketika seseorang memiliki keluarga yang utuh, mereka masih bisa merasakan kasih sanyang yang sangat melimpah dari keluarganya itu, oleh karena itu kita sebagai anak seharusnya harus bisa lebih bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan ini dan jangan pernah menyerah atas apa yang menimpa kita. Berpikirlah lebih dewasa lagi dalam segala menghadapi permasalahan, dan jangan pernah menjadikan permasalahan itu sebagai pelarian untuk mencari kesenangan belaka, tapi jadikanlah permasalahan itu sebagai batu ujian yang harus kita jalani dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, untuk menjadikan hidup kita lebih baik lagi, dan bukan untuk menjadikan hidup kita malah menjadi lebih terpuruk.¬¬¬¬
Anak Yang Mencari Kebahagiaan
Disore yang indah, tepat pukul 15.00 WIB hari minggu tanggal 19 juni 2011teman ku atau bisa dibilang kakak kelas ku dulu main kerumah ku. Dia ingin agar kisah hidup ku itu diceritakan untuk tugasnya, aku pun tidak keberatan untuk itu tetapi dengan syarat aku tidak mau kalau nama ku dipublish di Blognya, karena aku takut kalau teman-teman ku tahu tentang apa yang aku alami selama ini.
Aku ingin sekali kembali disaat SMP dulu, dulu keluarga aku tidak seperti sekarang ini, waktu aku masih SMP, aku dan keluarga ku hidup harmonis, kita semua sering berjalan-jalan bareng sampai kita sering berwisata keluarga, tetapi ketika ayahku katahuan selingkuh dengan wanita lain keluarga ku jadi hancur begini, aku tidak pernah menyangka kalau ayahku sendiri tega menampar mukaku padahal waktu itu aku sedang menonton tv dan disitu pula ada ade kecilku yang dipaksa melihat adegan yang sungguh mengerikan, yah pertengkaran orang tua kami. teringat di malam itu dia juga sedang asyik menonton tv, malam itu merupakan malam yang membuat traumatik bagi aku dan ade ku sendiri, yang teringat malam itu ayahku menggedor pintu minta dibukakan, nenek yang membukakan pintu rumah, tiba-tiba ibu datang dan langsung berteriak-teriak. Saat itu aku tidak jelas mendengar apa yang diteriakkannya, karena aku senang melihat ayahku pulang, dan adeku langsung berlari menyambut ayah, namun ayah tidak langsung memeluknya, ketika itu aku keherannan melihat aksi yang dilakukan oleh ibu kepada ayah. Ayah menjawab apa yang ibu teriakkan, dan akhirnya terjadilah pertengkaran itu. Adeku merupakan bocah 4 tahun itu dipaksa melihat adegan yang sangat membuatnya bingung, sedih, dan bertanya-tanya. sambil berlari dia menghampiriku mengikuti alur pertengkaran ayah dan ibunya. dan saat itu juga dia menangis ketika melihat ayah yang tiba-tiba menampar wajahku. adeku berteriak-teriak menangis dan akupun tak kuasa menahan air mataku sendiri dalam hati aku terus berkata “jangan nangis….jangan nangis..jangan nangis….”karena kalo nagis matanya bakalan bengkak (bintitan),akhirnya aku memutuskan untuk membawa adeku keluar rumah agar dia juga tidak menjadi sasaran ayahku itu, tetapi terlambat memang dia sudah terlanjur melihat banyak adegan yang sangat tidak pantas pada malam hari itu. Hari dimana terus ingin dia lupakan namun tidak bisa karena itu adalah adegan yang benar-benar pertama kali dirasakan olehnya. Apalagi denganku, aku berfikir, kenapa ini mesti terjadi. Dan setelah pertengkarang itu selesai aku dan ade dibawa pergi kerumah nenek ibuku. Sesampainya disana ibuku terus bercerita dengan nenek dan kakek, ia menceritakan dengan detail semua kejadian yang kami alami sekarang ini.
Setelah kejadian tersebut akhir kami tinggal dirumah nenek kami, sampai pada akhirnya terdengar kabar bahwa ayah kami telah menikah dengan seorang wanita yang berasal dari karawang, yang ternyata dia juga sedang mengandung anak dari ayah kami itu. Disaat kabar itu sampai kepada adeku ia menanyakan kebenaran berita tersebut kepada ibu tetapi ibu hanya bisa terdiam dan pergi kekamar. Aku dan ade ditinggalkannya begitu saja diruang tamu. Dua hari kemudian setelah hari pernikahan ayahku, ayahku menggugat cerai ibuku, ibuku hanya bisa menangis melihat itu semua dan berkata “yang sabar yah nak, sekarang kamu sudah punya dua ibu” sambil terus menangis, aku dan adeku pun ikut menangis.
Setelah ayah dan ibuku bercerai, aku melihat kelakuan ibuku jadi berubah. Dia terlihat sering berdandan ala anak muda zaman sekarang. Dan dia juga mulai sering terlihat mengobrol dengan banyak lelaki. Aku mulai risih dengan keadaan seperti ini, aku mulai menasihati ibuku tapi ibu malah berkata “ayah kamu saja sudah menikah masa ibumu tidak boleh menikah juga” sambil tersenyum dan pergi meninggalkanku.
Sebulan berlalu kakek dari ibu ku meminta surat-surat tanah hak miliknya yang sedang dihuni oleh ayah dan ibu tiri ku, kakek ku tidak rela kalau tanah yang dia punya dihuni oleh orang yang telah menyakiti anaknya itu. Dan entah kenapa ayah ku malah tidak memberikan surat-suratnya itu, lalu oleh kakek ku sendiri terus dipaksa untuk memberikan surat tanah tersebut. Ternyata selidik punya selidik ayah ku telah menggadaikan surat tanah kakek ku kepihak Bank, untuk biaya pernikahannya dengan istri barunya itu. Kakek ku tidak terima dengan itu semua. Akhirnya kakek ku memutuskan untuk melaporkan ayah ku kepihak berwajib. Dari situ mulai terjadi pertengkaran lagi antara keluarga ibu dan kelurga ayah ku. Sampai akhirnya ayah ku di penjarakan oleh kakek ku sendiri.
Hari-hariku begitu berat ketika ibu sering membawa para pria yang dibawah umurnya kerumahku dan ayahku sendiri telah dipenjarakan oleh kakek, aku semakin risih dengan keadaan sepeti ini. Lalu akhirnya aku memutuskan untuk tinggal dengan kakak perempuanku yang sudah menikah, dirumah dia aku bebas melakukan apa saja tanpa harus melihat kelakuan orang tua ku yang makin tidak perduli dengan keadaan anak-anaknya, adeku sering pulang sore atau kadang malam hari dengan masih memakai sergam merah putihnya. Dan akupun makin sering pulang malam untuk menghilangkan jenuh dari pikiranku ini.
Sudah hampir sebulan aku tinggal dengan kakakku. Dan akhirnya aku mendapatkan kabar bahwa ibuku akan menikah dengan pria yang umurnya jauh dibawah dia. Aku, kakak dan adeku tidak setuju dengan pernikahan ini. Kami menentangnya dengan sangat keras sampai-sampai kami sering sekali mengerjai calon suami ibuku ini. Tetapi ibuku sudah tidak memperdulikan kami lagi, ia malah makin serius hubungannya dengan calon suaminya itu. Sampai akhirnya tanggal 26 september 2010 ia melangsungkan pernikahannya. Karena kami tidak menyetujuinya maka kami berencana sepakat untuk tidak datang kehari pernikahannya itu. Tetapi karena kami terus dipaksa oleh keluarga nenekku itu maka kami akhirnya dengan berat hati datang keacara resepsi pernikahannya itu.
Hari-hari setelah acara pernikahan tersebut kami (aku dan ade) semakin tidak terurus, apalagi kami tinggal dengan kakak perempuanku yang dia juga sibuk mengurusi anak-anaknya. Aku menyadari kalau adeku pun makin hari makin nakal dan susah untuk diaturnya, aku sendiri sering pulang malam, apalagi sekarang ini aku sudah mempunyai seorang kekasih yang sangat menyanyangiku untuk saat ini. Aku merasa nyaman jika berada dekat dengannya karena dia begitu mengerti keadaanku ini. Sampai suatu hari aku pun melakukan kesalahan yang sangat fatal, bahkan bisa dibilang telah menghancurkan hidupku. Selama ini aku tidak menyadari kalau sebenarnya aku sudah mengandung anak dia, aku baru mnyadarinya itu ketika kakak perempuan ku melihat keanehan dengan sikapku selama ini, nafsu makankupun makin hari makin bertambah bahkan ukuran bajuku pun makin hari makin mengecil. Setelah melihat keanehan tersebut kakakku langsung membawaku ke sebuah rumah sakit bersalin. Awalnya aku tidak tahu kalau aku yang akan diperiksa tetapi setelah pemeriksaan tersebut, dokter pun mengatakan kalau aku sudah hamil 2 bulan, aku kaget dengan keadaan seperti ini. Didalam pikiranku semuanya serba salah, aku kebingungan dengan keadaan seperti ini.
Akhirnya setelah dari rumah sakit itu kakakku langsung membawaku kerumah ibu. Ibuku langsung panik dan menelpon semua keluarganya. Dan pada hari rabu tanggal 1 juni 2011 pukul 04.00 keluargaku semua berkumpul membahas tentang kehamilanku ini, semua keluargaku membicarakanku sambil terlihat agak kesal dengan kelakuanku ini. Semua keluargaku akhirnya memutuskan untuk menikahkan aku dengan pacarku ini. Ayah tiri ku beserta pamanku diutus untuk menemui keluarga cowoku, dan disana merekapun setuju untuk menikahkan aku.
Pada tanggal 15 juni 2011 tepat pukul 08.00 aku menikah dengan pacarku ini, walaupun dalam proses ijab kabulnya sudah 5 kali diulang, dan sebenarnya sebelum pernikahan terjadi ayah ku tidak mau untuk menandatangani surat perwaliannya, tetapi setelah dibujuk oleh ibu dan kakak ku akhirnya ayah mau juga untuk menandatangani surat perwalian tersebut. Dalam hati aku terus berkata bahwa “jangan sampai pernikahan ku ini dilakukan didalam penjara Bogor, karena itu semua pasti akan mengeluarkan biaya yang sangat mahal dan gimana kata orang nanti!!”. Aku menyadari sangat sulit masa-masa ku sekarang ini, disaat anak-anak lain merasakan kasih sayang kedua orangtuanya aku harus melihat pertengkaran kedua orang tuaku dan ibuku harus bekerja untuk menghidupi aku dan ade karena ayah sama sekali tidak pernah mengirimkan uangnya, aku belajar dari semua kehidupanku ini dan aku berjanji bahwa jangan sampai anakku nanti merasakan apa yang aku rasakan seperti ini. Dalam do’a ku setiap malam, aku berdo’a “bu,yah aku sangat sayang sama kalian dan sebenernya aku selalu mengharapkan hal yang ga mungkin terjadi yaitu kalian bisa balikan lagi, tapi aku sadar itu ga mungkin. tapi sulit dan sangat berat untuk menjalani hal ini. aku ingin ayah dan juga aku ingin ibu. aku ingin kalian..
oleh karena itu kalian yang mempunyai orang tua yang utuh jagalah mereka, kasihi dan berbaktilah, dan kalian yang bernasib sama denganku terimalah dengan lapang, walau itu sulit tetapi sayangilah mereka dan yakinlah bahwa keputusan mereka dulu memang keputusan yang terbaik.
Ceritaku untuk Nur’aidah

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More