Rabu, 27 April 2011

Punk It’s My Life


            Asap mengebul hitam pekat didepan wajahku , suasana sore yang sangat tidak menyenangkan . Saat itu aku sedang berada di Perempatan wanaherang , jalan ini berada diantara perbatasan Cibinong dan Gunung Putri , karena perbatasan maka tiap sore jalanan ini macet karena banyaknya karyawan dan anak sekolah yang pulang .




Mobil yang aku naiki berhenti karena lampu merah menyala . Pada saat itulah mataku menangkap segerombolan anak laki-laki yang berjumlah 6 orang , penampilan mereka berbeda dengan penampilan manusia pada umumnya , mereka memakai baju dan celana nyentrik serta dandanan yang sangat aneh , rambutnya warna warni , wajahnya penuh dengan tindikan , dan anggota badan yang dipenuhi tato . Aku langsung merasa takut saat 2 orang dari mereka menghampiri mobil yang aku tumpangi , apalagi aku duduk didekat pintu .
2 anak punk tersebut menyanyi lagu yang tidak aku ketahui , hanya beberapa detik saja nyanyian mereka telah berhenti dan salah satu dari mereka meminta uang kepada penumpang . aku memang tidak berniat memberikan mereka uang , karena nyanyian dan suara mereka tidak menghiburku . “ Heh “  salah satu anak punk mencolek lenganku , matanya yang tajam seperti mengarah ke wajahku . aku hanya diam dan sedikit menundukkan kepala . “ Gope aja kek mba “ Lanjutnya . aku masih diam tanganku meraba kedalam tas mencari koin 500 an . tapi ternyata di tasku tak ada koin sama sekali . “ Pelit amat sih mba , awas ya kalo ketemu lagi “ 2 anak punk tersebut tiba-tiba meloncat ketika supir menggas mobilnya , Pfuiih untung lampu hijau telah menyala .Kenapa sih harus ada anak Punk didunia ini ???“  
*******
Setiap hari selasa pukul 10.00 kami belajar tentang reportase investigasi yang diajar oleh Pa Zulkarnaen . Hari itu pa Zul memberikan tugas kepada kami secara berkelompok untuk menginvestigasikan suatu hal untuk menemukan kebenaran dan rahasia dari fenomena yang terjadi di sekitar kami . Aku , Sefti , Garis serta Virbi mendapatkan tugas untuk menginvestigasi Fenomena anak Punk . Aku langsung merasa takut dan pesimis untuk bisa mengivestigasi anak punk . Mengingat kejadian buruk ku dengan anak punk saat berada diangkot dulu .
Kamis sore 18 November 2010, aku dan teman sekelompokku berniat untuk mewawancarai anak punk yang ada di Prapatan Cipendawa, butuh nyali yang sangat besar untuk bisa sampai ditempat itu karena tempat itu adalah “tempat mangkal “ anak punk . Apalagi pada saat ketempat itu hanya ada 1 laki-laki yang mendampingi kami yaitu Ndin sedangkan aku , Virbi , Sefti , Ida dan Rian hanya diam mematung saat sampai diseberang jalan yang berhadapan dengan anak punk tersebut .
Dari seberang jalan terlihat 2 orang anak punk sedang mengamen di mobil truk yang berhenti dan anak punk lainnnya sedang mengobrol , bermain gitar sambil merokok . Dari jauh mereka semua terlihat brutal ,menakutkan dan hal itulah yang membuat kami ber 6 hanya diam diseberang jalan tanpa berani melakukan apa-apa . “ Mending gak usah jadi aja deh wawancaranya “ Virbi membuka keheningan diantara kami .
“ Ah , udah tanggung nyampe sini bii “ Ucapku membantah Virbi , saat itu terlintas difikiranku untuk mengambil gambar mereka secara diam-diam , merasa ingin menjadi paparazzi aku pun meminjam handphone Blackberry milik Virbi , Aku bergaya seakan-akan sedang membaca sms , dan cklik cklik 3 buah gambar anak punk yang sedang ngamen aku dapatkan . Merasa puas akan hasil kerjaku aku sedikit tersenyum “ seengaknya kalo udah dapet gambar bisa bikin cerita “ ungkapku dalam hati .
Senyumanku memudar saat melihat ekspresi aneh dari wajah virbi .
“ Ahh , elo si Fi , nanti kalo hape gue diambil gimana ? “ Wajah virbi ketakutan , keringat menetes dari keningnya , hape yang dipengang Virbi bergetar hebat .
“Lah emangnya siapa yang mau ambil ?” Virbi belum sempat menjawab pertanyaanku aku langsung mengerti arti dari ekspresi aneh diwajah virbi . Seorang anak punk datang menghampiri kami , matanya tajam menatap kearah kami .Ditatap seperti itu kami langsung salah tingkah bercampur takut , bukan saja 1 anak punk yang menatap kami , tapi semua anak punk diseberang jalan melakukan hal yang sama wajah mereka terlihat beringas “ udah abisin aja “ teriak anak punk yang berambut pirang campur hitam . “ Oke “ jawab anak punk yang menghampiri kami .
Anak punk tersebut langsung menghampiri kami , karena Rian dan Ndin berada di pinggir jalan anak punk tersebut langsung menghampiri mereka , secara otomatis kakiku mundur beberapa langkah , aku melihat sefti , virbi , dan ida mereka juga melakukan hal yang sama mundur menjauhi Rian dan Ndin . Pada saat itu kami semua berniat menyelamatkan diri masing-masing dari hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi . Karena tidak mungkin mundur Rian pun berbicara kepada anak punk tersebut , Ndin pun menjelaskan maksud kedatangan kami kesini . dan Anak punk tersebut memanggil salah satu temannya .
“ Mau pada ngapain kesini ?” Suaranya sedikit kasar , menghentak kami .
“ Cuma mau ngobrol-ngobrol doang kok “ Jawab Rian , anak punk tersebut melihat kearah Rian .
“ Ngobrolin apaan ? “ Lanjutnya .
“ Cuma pengen tahu kehidupan anak punk, kita gak ada maksud apa-apa “ Lanjut Ndin .
“ Kalo Cuma mau ngobrol , ngapain pake foto-foto segala !! “ Tekanan suara anak punk tersebut turut juga menekan hatiku , aku merasa akulah tersangka kasus ini . Degg , aku diam . pura-pura polos . “ Kayaknya aku kurang berbakat menjadi paparazzi deh “ ungkapku dalam hati .
“ Kalo foto-foto gue gak tahu . Tapi bisa gak kita Cuma ijin mau ngobrol doang “ Ndin kembali memberi  penjelasan .
“ Yaudah ayo nyebrang “ Ajak anak punk berbaju hitam kecoklat-coklatan , celananya ngetat di sobek sana sini , badannya tinggi agak bungkuk , sambil merokok anak punk tersebut mengajak Ndin ketempat mereka mangkal .
“ Ayo nyebrang “ Ajak Rian . Kami ber 4 diam , kaki kami seakan tertanam kedalam tanah seakan tak  bisa bergerak , aku memikirkan banyak hal negative bila kami ketempat mangkal mereka bisa saja mereka mengeroyok kami , atau mengambil uang serta barang-barang yang kami punya  . Ahh, masih banyak lagi pikiran negative  dikepalaku saat itu . Rian pun akhirnya menyebrang sendirian karena salah satu dari anak punk melambaikan tangan kearah Rian .
Aku , Ida , Virbi serta Sefti masih berada disebrang jalan menatap Rian dan Ndin dari jarak kira-kira 6 meter . Aku melihat Rian dan Ndin , tidak terjadi apa-apa kepada mereka , malah Rian dan Ndin terlihat mengobrol asyik dengan para anak punk . Aku mengajak Ida untuk menyebrang , Ida pun mau . Akhirnya aku dan Ida menyebrang ketempat pangkalan anak punk , sedangkan Virbi dan Sefti tetap disebrang jalan untuk menjaga motor .
Asap rokok mengudara , hidungku mencium bau aneh ditempat ini , terlihat salah satu anak punk yang tersenyum kearah Ida , giginya kuning kehitaman , tangannya hitam pekat , campuran daki dan keringat , rambutnya gimbal . Mereka menghampiri kami berdua . “ Yang ini siapa namanya ?” Ungkapnya ramah kepada Ida , nampaknya ia tertarik kepada Ida .
“ Ida “ jawab ida singkat dan jelas .
“ Rumahnya dimana da ?” Lanjutnya  . Nada suaranya semakin ramah , matanya menatap kearah ida , sambil senyum-senyum .
“ Kalo situ siapa namanya ? “ Kata ida sedikit menunduk , anak punk tersebut sedikit mendekat kearah ida . Aku sedikit lega melihat keramahan anak punk kepada ida , sedikit pikiran negativeku hilang.
“ Oh , nama saya Khulay “ jawabnya .
“ Kalo elo siapa ?” suara sedikit membentak dari arah belakangku , Pikiran negatifku muncul lagi.
Anak punk yang tadi aku foto sekarang ada dihadapanku . “ Gu , Gue Vira “ Jawabku sedikit berbohong .
“ Elo tau gak siapa yang tadi moto gue ? “
Deggg , aku diam . Gak mungkin kan aku ngaku .
“ Gue sumpahin mandul tuh yang orang yang motoin gue tadi “ Lanjutnya .
Jgerrr , kata-katanya nyeremin banget , apa bisa sumpah anak punk didengar tuhan ? Tanyaku dalam hati .
“ Sekalian dah selama Hidupnya menderita “ Ungkapnya lagi “ Gak ada sopannya sih “
Aku menelan air liurku sendiri , daripada dia terus nyumpahin sama ngedoain yang aneh-aneh aku pun mengaku “ Gue yang Foto , Maaf ya . “ Ucapku sedikit memelas . Mungkin saja dia akan sedikit kasihan kepadaku dan menarik kembali ucapan yang tadi dia lontarkan . Tapi dia malah senyum
“ Gue juga tahu dari tadi kalau elo yang foto , Cuma pengen denger kejujuran elo aja “
Aku mencerna kata-kata yang dia lontarkan , gak nyangka anak punk bisa ngomong kayak gitu .
“ Gue Bhadoy . Lain kali kalau mau foto gue minta ijin atau ngomong dulu gitu , biar gue bisa pose-pose dikit “ Katanya tertawa lepas , aku pun sedikit tersenyum , gak nyangka dia bisa ngelucu juga , kalau dilihat dari Penampilan Bhadoy dia kelihatan galak , matanya merah , rambutnya juga sedikit merah di sisir Mohawk keatas , baju hitammnya sedikit kotor , ada tindikan di telinga kiri dan kanan dan tindikan di dekat bibir sehingga saat Bhadoy bicara tindikannya terlihat seperti lesung pipit  .
Aku mengobrol dengan Bhadoy , aku membelikan mereka 1 bungkus rokok , aku bertanya tentang kehidupan anak punk , kenapa dia memutuskan jadi anak punk , ada salah satu kata-kata Bhadoy yang memberiku sedikit pelajaran “ Elo jangan ngeliat orang dari penampilan luarnya aja , kayak gue aja penampilan gue emang urakan dan berantakan tapi gue gak pernah nyuri atau malakin orang . Tapi banyak orang yang sok pakai pakaian rapih tenyata dia tukang copet “
Selain Bhadoy , dan Khulay ada Dhoyok yang menjadi pemimpin anak punk , dia berpakain hampir sama seperti anak punk lainnya tapi dia memakai rompi berwarna abu-abu ada Shojay anak punk yang lumayan manis , kulitnya tidak sehitam teman-teman lainnya , rambutnya pirang asli tanpa cat , dia sedikit pendiam , dia hanya terus mengamen dan tidak mau ikut berkenalan dengan kami .
“ Kalau si Shojay emang pendiem , dia turunan Negara mana gitu . Korea deh kayaknya “ Ujar Bhadoy sambil menghisap rokoknya .
“ Owhh “ Jawabku seadanya .
Tak terasa banyak pelajaran yang kami dapatkan dari kehidupan anak Punk , Kebersamaan mereka yang kompak , persaudaraan dan kepedulian mereka satu sama lain “ Kalau 1 makan harus makan semua , Kalau 1 Kelaparan kita juga harus kelaparan , kalau 1 ada masalah itu juga masalah kita juga “ Kata Bhadoy diakhir pembicaraan .
Tidak selamanya penampilan yang berantakan hatinya pun ikut berantakan , Tidak semua yang terlihat indah diluar dalamnya juga indah malah bisa lebih busuk dari orang yang berantakan sekalipun . Kita tidak boleh menilai seseorang dari satu sisi saja , mungkin menjadi anak punk adalah pilihan hidup yang mereka anggap benar .
“ Ida pulangnya mau dianterin gak ?” Kata Khulay saat kami berpamitan
“ Da , Kayakna ada hati tuh . Hehe  “ Ucapku menggoda ida .
Dan kami pun pulang dengan hati yang senang , wawancara selesai , foto pun kami dapatkan . Sore yang mendebarkan akhirnya usai .


Nofita Asyiah Gabena Siregar
41182037080010
Semester VI . Ilmu Komunikasi



0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More